Dr Gert Holstege, seorang Neuroscientist dari Universitas
Groningen mengatakan hasil dari scan tersebut memperlihatkan bagian terbesar
otak akan menutup selama orgasme untuk menghalangi tekanan-tekanan, ketakutan
bahkan kekhawatiran wanita saat bercinta.
“Saat berhubungan seks, wanita relatif membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk mencapai orgasme, karena sebagaian besar otak wanita
terhalangi dengan ketakutan, tekanan ataupun kekhawatiran akan sesuatu, yang
membuatnya tak bisa lepas dan menyerahkan diri sepenuhnya,” jelas Holstege.
Sementara, penelitian secara elektronis pada otak pria sulit
dilakukan karena pria cenderung membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk
mencapai orgasme.
Sebanyak 13 orang wanita dan 11 orang pria, dengan usia
berkisar 19 hingga 49, ambil bagian dalam eksperimen yang dilakukan di
laboratorium Dr Holstege.
Bukan hal yang mudah untuk melakukan penelitian ini, karena
selama berhubungann seks, para partisipan harus menjaga kepala mereka tetap
terkendali untuk mencegah mesin scanner bergeser, sementara tubuh mereka tetap
aktif bergerak merespon rangsang seksual.
Dalam penelitian ini, para partisipan berbaring telanjang
diatas meja dengan kepala didalam scaner sembari melakukan hubungan seksual,
namun mereka tetap menggunakan kaos kaki untuk meminimalkan rasa dingin.
Dari hasil penelitian tersebut, Dr Holstege menyebutkan
kecenderungan wanita mengkonsumsi alkohol untuk membuat segalanya menjadi
mudah, karena efek zat perangsang (aphrodisiac effect) yang terkandung didalam
alkohol membantunya meminimalkan kekhawatiran dan tekanan saat berhubungan
seks. *dr_t