Penemuan itu meningkatkan sistem pelacakan GPS sehingga dapat mendeteksi perbedaan ketinggian gravitasi mencapai 10 centimeter. Tim Jepang mengklaim ini langkah paling maju dalam menciptakan alat ukur gravitasi paling akurat.
Jam atom itu menggunakan ketetapan International Atomic Time atau Universal Time Coordinated, bukan Greenwich Mean Time yang lebih banyak digunakan oleh penduduk dunia.
Selama bertahun-tahun, jam atom kehilangan keakuratan dan harus disesuaikan secara rutin untuk menambah pecahan detik. Ini terjadi karena ‘Efek Dick’ yaitu munculnya suara yang tidak diinginkan dari laser jam menyebabkan hilangnya jejak waktu. Di sisi lain, jam optik lebih stabil sehingga tidak perlu sering disesuaikan.
Jam atom itu diciptakan oleh Profesor Hidetoshi Katori dan tim dari University of Tokyo, dibantu Profesor Victor Flambaum dari University of New South Wales, Australia.
"Pada jam terbaru ini, Anda dapat memanipulasi ribuan atom sehingga mencapai hasil yang lebih akurat dan cepat,” ujar Profesor Flambaum.
Perangkat akurat itu juga bisa membantu pencarian mineral dan hidrokarbon di dalam tanah.